BAHASA INDONESIA
Majas
1. Majas perbandingan
a. Perumpamaan (simile) adalah perbandingan dua hal yang berbeda dengan menggunakan kata hubung perbandingan seperti : umpama, laksana, bagai, dsb.
Contoh:
* Wajahnya cantik laksana bidadari turun dari kahyangan.
* Hatinya terluka seperti disayat sembilu.
b. Metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat.
Contoh:
* Dewi malam menyemburatkan cahaya temaram.
c. Personifikasi adalah majas yang mmbandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
contoh:
* Awan menangis.
d. Alegori adalah majas perbandingan yang bertautan satu dengan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh:
* Fable
* Puisi, dsb
2. Majas pertentangan
a. Hiperbola adalah majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud untuk memperhebat, meningkatkan kesan. Dan daya pengaruh.
Contoh:
* Jantungku hampir copot mendengar berita tersebut.
b. Litotes adalah majas yang mengecil-ngecilkan atau mengurangi kenyataan sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri.
Contoh:
* Mampirlah ke gubukku.
c. Ironi adalah majas yang menyatakan makna yang bertenangan dengan maksud untuk menyindir atau meperolok-olok.
Contoh:
* Bagus sekali rapormu,oon. Banyak benar angka 4-nya
d. Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh:
* Perkataanmu tadi sangat menyebalkan. Kata-kata itu tak pantas disampaikan orang terpelajar seperti kamu!
e. Sarkasme adalah majas sindiran terkasar. Majas ini biasanya digunakan oleh seseorang yang sangat marah.
Contoh:
* Mampuspun engkau tak peduli, dasar perempuan sundal!
f. Eufimisme adalah majas yang memperhalus keadaan.
Contoh:
* Banyak karyawan yang dirumahkan akibat krisis ekonomi.
g. Oksimoron adalah majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatau yang bertentangan.
Contoh:
* Nuklir dapat menjadi pembunuh missal, tetapi juga dapat menyejahterakan kehidupan umat manusia.
h. Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan nyata dengan fakta-fakta yang ada.
Contoh:
* Dengan kelemahannya, kaum wanita mampu menundukkan kaum pria.
* Di dalam keramaian aku masih merasa sepi.
i. Antithesis adalah majas yang mempergunakan paduan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
* Hidup dan matiku, jiwa dan ragaku adalah milik-Nya.
j. Anakronisme adlah majas yang menceritakan peristiwa yang tidak sesuai dengan sejarah. Sesuatu ayng disebutkan dalam serita itu belum ada pada masa itu akibat ketidaktelitian pengarang.
Contoh:
* Shakespeare dalam “ Julius Caesar” menuliskan, “ jm berbunyi tiga kali.” Hal ini bertentangan dengan kenyataan karena pada masa itu belum ada jam.
3. Majas pertautan
a. Metonimia adalah majas yang memakai nama cirri atau nama orang, barang, atau hal lainnya sebagai penggantinya.
Contoh:
* Sukaya membeli zebra baru padahal ia baru saja membeli kijang.
* Celana levis-nya baru.
b. Sinekdoke
1. Pars pto toto => sebagian untuk seluruh
Contoh:
* Sampai sore ini dia belum kelihatan batang hidungnya.
2. Totm pro parte => seluruh untuk sebagian.
Contoh:
* Indonesia meraih medali emas dalam kejuaraan itu.
c. Alusio adalah majas yang menunjukkan secara tidak langsung pada suatu tokoh atau peristiwa yang diketahui bersama.
Contoh:
* Apakah setiap guru harus bernasib seperti umar Bakri?
* Tragdi bom bali menyiksakan luka yang teramat dalam.
* Pulai dewata menyimpan banyak kenangan tentang kami.
d. Antonomasia adalah majas yang menggunkan kata-kata tertentu sebagai nama panggilan seseorang.
Contoh:
* Si cabul datang!
* Si raksasa meninjuku.
e. Parafrasis adalah majas yang menjelaskan suatu kata dengan serangkaian kata lainnya.
Contoh:
* Sore hari => ketika sang surya tenggelam
* Kereta api=> kuda besi yang panjang.
4. Majas penegasan/perulangan
a. Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan.
Contoh :
* Gaya gravitasi menyebabkan benda turun ke bawah.
b. Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama makin menghebat.
Contoh:
* Baik itu RT,RW,Lurah, camat, Bupati, gubernur maupun presiden sama di hadapannya.
c. Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama makin melemah.
Contoh:
* Baik itu presiden, gubernur, bupati, camat, lurah, RT, RW sama dihadapannya.
d. Retoris adalah kalimat Tanya yang jawabannya sudah diketahui penanya.
Contoh:
* Siapa yang tidak ingin hidup bahagia?
e. Aliterasi adalah majas yang memanfaatkan kata-kata yang bunyi awalnya sama.
Contoh:
* Dara damba daku, datang dari danau.
f. Antanaklasis adalah majas yang mengandung ulangan kata yang sma dengan makna yang berbeda.
Contoh:
* Karena buah penanya kontroversial, ia menjadi buah bibir masyarakat.
g. Kiasmus adalah majas yang berisi perulngan dan sekaligus mengandung inverse.
Contoh:
* Dalam kehidupan ini banyak orang pintar yang mengaku bodoh, dan orang bodoh banyak yang merasa pintar.
h. Tautology adalah majas mengulang suatu kata atau kata yang bersinonim berturut-turut dalam satu kalimat.
Contoh:
* Disuruhnya aku bersabar, bersabar, dan sekali lagi bersabar
* Siapa takkan tertarik kepada orang yang ramah, baik hati serta berbudi seperti dia.
i. Koreksio adalah majas yang dipakai untuk melakukan ralat terhadap kesalahan ucapan, baik yang disengaja maupun yang tidak.
Contoh:
* Silahkan pulang saudara-saudara, eh maaf, silahkan makan.
j. Interupsi adalah majas penegasan yang menggunakan sisipan (kata atau frase) di tengah-tengah kalimat pokok dengan maksud menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
Contoh :
* Aku-kalau bukan terpaksa-takkan mau melakukan pekerjaan ini.
Diposkan oleh Bahasaku Indonesia di 01:54
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langgan: Poskan Komentar (Atom)
cursor blog
Robot Unicorn
Arsip Blog
▼ 2011 (14)
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar